This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 16 Maret 2012

Tawakal

1. Pengertian Tawakal
    Kata tawakal berasal dari kata at-tawakkul yang dibentuk dari kata wakala artinya menyerahkan, memercayakan, atu mewakilkan urusan kepada orang lain. Secara istilah tawakal adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan kepada Allah SWT serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan menfaat atau menolak yang mudarat.
2. Ciri-Ciri Orang yang Tawakal
A. Orang itu tidak gelisah dan berkeluh kesah
B. Ia menyerahkan dirinya atas semua keputusan kepada Allah SWT
C. Ia tetap tidak meninggalkan ikhtiar atau usaha
3. Pembagian Tawakal
A. Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberi manfaat kepadanya,
B. Berusaha memelihara sesuatu yang dimilikinya dari hal-hal yang bermanfaat,
C. Berusaha menolak dan menghindarkan diri dengan hal-hal yang akan menimbulkann mudarat (bencana), dan
D. Berusaha menghilangkan mudarat yang menimpa dirinya.

Zuhud

1. Pengertian Zuhud
    Zuhud dari segi bahasa artinya meninggalkan, tidak menyukai, atau menjauhkan diri. Zuhud dalam pengertian istilah adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.
2. Ciri-Ciri Orang yang Zuhud
A. Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh oleh harta dan kesenangan dunia
B. Harta dunia bukan tujuan, tetapi hanya sebagai sarana hidup
C. Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia
D. Orientasi hidupnya hanya pada Allah SWT
E. Tidak merasa memiliki harta dunia, walaupun sebenarnya kaya
3. Pembagian Zuhud
A. Meninggalnya sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik daripadanya;
B. Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakhiratan;
C. Meninggalkan segala sesuatu selain Allah SWT karena mencintai-Nya.

Al-Qur'an

1. Apakah Al-Qur'an itu?
   Al-Qur'an secara bahasa berarti "bacaan". Al-Qur'an menurut istilah adalah kalam atau firman Allah berupa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, yang membacanya termasuk ibadah.
2. Benarkah Al-Qur'an itu wahyu Allah?
    Beberapa bukti bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah sebagai berikut :
a) Al-Qur'an, baik isi maupun keindahan bahasanya tidak dapat ditiru oleh siapa pun, apalagi dikalahkan. Hingga sekarang tak ada seorang pun yang mampu menandingi Al-Qur'an. Dengan demikian, ucapan orang-orang yang tidak suka dengan Islam yang mengatakan bahwa Al-Qur'an itu buatan Nabi Muhammad SAW jelas-jelas tidak dapat dibenarkan.
b) Al-Qur'an menjelaskan beberapa ramalan tentang peristiwa-peristiwa yang belum terjadi, tetapi kemudian ramalan itu benar-benar terbukti. Misalnya, ramalan Al-Qur'an tentang kemenangan akhir Romawi dalam peperangannya melawan Persia.
c) Dalam Al-Qur'an, banyak terdapat ayat-ayat yang bernuansa ilmiah, yaitu ayat-ayat yang mengandung keterangan-keterangan tentang ilmu pengetahuan. Keterangan-keterangan itu ternyata tidak menyimpang dengan ilmu pengetahuan kontemporer. Misalnya : tentang tiga tahapan bayi dalam rahim, orang yang sesak dada ketika naik ke angkasa, asal kejadian manusia, dan sebagainya.
3. Berapa lama Al-Qur'an diturunkan?
   Al-Qur'an diturunkan dengan berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Hal itu mengandung hikmah dan muatan pendidikan yang luar biasa. Misalnya: Al-Qur'an mudah dimengerti, dihafal, dan mudah dilaksanakan. Selain itu, beberapa ayat diturunkan sebagai reaksi atau jawaban atas masalah yang sedang dihadapi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada waktu itu.
4. Untuk apa Al-Qur'an diturunkan bagi umat Islam?
    Al-Qur'an sebagi kitab suci umat Islam begitu terjaga kemurniannya dan ia menjadi pegangan atau pedoman hidup umat Islam. Tidak ada seorang pun yang mampu mengubah Al-Qur'an, walau hanya satu huruf atau satu harakat. Allah sendiri menjamin kemurnian itu seperti firman-Nya:
''Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.'' (Q.S. Al-Hijr, 15: 9)
      Bagi umat Islam Al-Qur'an bukan sekadar bacaan yang mendatangkan pahala, tetapi lebih dari itu adalah pedoman hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan Al-Qur'an, kita akan memperoleh kehidupan yan bahagia di dunia maupun di akhirat.


mau download artikel diatas?
download disini
    

Kamis, 15 Maret 2012

Takbir

Takbir, adalah seruan Allahu Akbar ("Allah Maha Besar") yang merupakan sebuah kalimat dalam bahasa Arab, artinya ialah Allah Maha Besar/Agung. Seruan ini dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan nama Tuhan atau asma Allah.
Sesuai dengan maknanya, Akbar-nya Allah sudah ada pada sifat Pencipta, Pemelihara/Pendidik dan Penghancur (Rububiyah QS:1/2) juga pada Kekuasaan (Mulkiyah QS: 1/4) serta pada Ilahiyah--Yang Diabdi (QS: 1/5) Allah yang terlaksana pada alam semesta.

Istighfar

Istighfar adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam Bahasa Arab 'astaghfirullah', yang berarti "Saya memohon ampunan kepada Allah".
Seorang Muslim menyebut perkataan ini beberapa kali, bukan saja ketika meminta ampun dari Allah sebagai doa, malah juga ketika dia sedang berbicara dengan orang lain. Apabila seorang Muslim hendak mencegah dari melakukan perbuatan yang salah, atau saat ia mau membuktikan bahwa dia tidak bersalah pada satu peristiwa dia menggunakan pernyataan ini. Setelah salat, seorang Muslim dianjurkan melafalkan perkataan ini sebanyak tiga kali.
Istighfar dalam filosofi Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak melanggarnya. Dalam Islam, makna Istighfar tidak terletak pada pengucapannya, namun pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar memaknai dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Tuhan di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan dosa, dan apabila telah melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.

Ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW wafat sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada beliau tentang sesuatu hukum. Namun, ada hal-hal ibadah tidak bisa di ijtihadkan. Beberapa macam ijtihad, antara lain :
  • Ijma', kesepakatan para-para ulama
  • Qiyas, diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya
  • Maslahah Mursalah, untuk kemaslahatan umat
  • 'Urf, kebiasaan

Politik Islam

Politik di dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di dalam buku-buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah, misalnya. Dalam Al Muhith, siyasah berakar kata sâsa - yasûsu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra artinya dabbarahu (mengurusi/mengatur perkara).
Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan. Lalu, kata tersebut digunakan dalam pengaturan urusan-urusan manusia; dan pelaku pengurusan urusan-urusan manusia tersebut dinamai politikus (siyasiyun). Dalam realitas bahasa Arab dikatakan bahwa ulil amri mengurusi (yasûsu) rakyatnya saat mengurusi urusan rakyat, mengaturnya, dan menjaganya. Begitu pula dalam perkataan orang Arab dikatakan : ‘Bagaimana mungkin rakyatnya terpelihara (masûsah) bila pemeliharanya ngengat (sûsah)’, artinya bagaimana mungkin kondisi rakyat akan baik bila pemimpinnya rusak seperti ngengat yang menghancurkan kayu. Dengan demikian, politik merupakan pemeliharaan (ri’ayah), perbaikan (ishlah), pelurusan (taqwim), pemberian arah petunjuk (irsyad), dan pendidikan (ta`dib).
Rasulullah SAW sendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam sabdanya : "Adalah Bani Israil, mereka diurusi urusannya oleh para nabi (tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak para khalifah" (HR. Bukhari dan Muslim). Teranglah bahwa politik atau siyasah itu makna awalnya adalah mengurusi urusan masyarakat. Berkecimpung dalam politik berarti memperhatikan kondisi kaum muslimin dengan cara menghilangkan kezhaliman penguasa pada kaum muslimin dan melenyapkan kejahatan musuh kafir dari mereka. Untuk itu perlu mengetahui apa yang dilakukan penguasa dalam rangka mengurusi urusan kaum muslimin, mengingkari keburukannya, menasihati pemimpin yang mendurhakai rakyatnya, serta memeranginya pada saat terjadi kekufuran yang nyata (kufran bawahan) seperti ditegaskan dalam banyak hadits terkenal. Ini adalah perintah Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Berkaitan dengan persoalan ini Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Siapa saja yang bangun pagi dengan gapaiannya bukan Allah maka ia bukanlah (hamba) Allah, dan siapa saja yang bangun pagi namum tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan mereka." (HR. Al Hakim)
Rasulullah ditanya oleh sahabat tentang jihad apa yang paling utama. Ia menjawab : "Kalimat haq yang disampaikan pada penguasa" (HR. Ahmad).
Berarti secara ringkas Politik Islam memberikan pengurusan atas urusan seluruh umat Muslim.
Namun, realitas politik demikian menjadi pudar saat terjadi kebiasaan umum masyarakat dewasa ini baik perkataan maupun perbuatannya menyimpang dari kebenaran Islam yang dilakukan oleh mereka yang beraqidahkan sekularisme, baik dari kalangan non muslim atau dari kalangan umat Islam. Jadilah politik disifati dengan kedustaan, tipu daya, dan penyesatan yang dilakukan oleh para politisi maupun penguasa. Penyelewengan para politisi dari kebenaran Islam, kezhaliman mereka kepada masyarakat, sikap dan tindakan sembrono mereka dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna lurus politik tadi. Bahkan, dengan pandangan seperti itu jadilah penguasa memusuhi rakyatnya bukan sebagai pemerintahan yang shalih dan berbuat baik. Hal ini memicu propaganda kaum sekularis bahwa politik itu harus dijauhkan dari agama (Islam). Sebab, orang yang paham akan agama itu takut kepada Allah SWT sehingga tidak cocok berkecimpung dalam politik yang merupakan dusta, kezhaliman, pengkhianatan, dan tipu daya. Cara pandang demikian, sayangnya, sadar atau tidak memengaruhi sebagian kaum muslimin yang juga sebenarnya ikhlas dalam memperjuangkan Islam. Padahal propaganda tadi merupakan kebenaran yang digunakan untuk kebathilan (Samih ‘Athief Az Zain, As Siyasah wa As Siyasah Ad Dauliyyah, hal. 31-33). Jadi secara ringkas Islam tidak bisa dipisahkan dari politik.

mau download artikel diatas?
download disini

Rukun Islam

Rukun Islam terdiri daripada lima perkara:
  • Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
  • Menunaikan salat lima kali sehari.
  • Mengeluarkan zakat.
  • Berpuasa pada bulan Ramadan.
  • Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

Rukun Iman

Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah menurut aliran Islam Sunni terdiri dari:
  • Iman kepada Allah.
    • Patuh dan taat kepada ajaran dan hukum-hukum Allah.
  • Iman kepada malaikat-malaikat Allah.
    • Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.
  • Iman kepada kitab-kitab Allah.
    • Melaksanakan ajaran kitab-kitab Allah hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an.
    • Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil.
  • Iman kepada rasul-rasul Allah.
    • Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran.
  • Iman kepada hari kiamat.
    • Faham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan.
  • Iman kepada Qada dan Qadar.
    • Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta.

Juz (Al-Qur'an)

Juz, adalah sebuah cara pembagian al-Qur'an di mana keseluruhan Al Qur'an dipecah atas 30 juz. Tujuan pembagian ini adalah untuk memudahkan mereka yang ingin menyelesaikan pembacaan Al Qur'an (mengaji) dalam 30 hari (1 bulan).

Rabu, 14 Maret 2012

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un adalah potongan dari ayat Al-Quran, dari Surah Al-Baqarah, ayat 156. Isi penuh ayat tersebut adalah:
"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."
Bacaan tersebut merupakan frasa umat Islam apabila seseorang tertimpa musibah dan biasanya diucapkan apabila menerima kabar duka cita seseorang. Frasa ini biasanya diterjemahkan "Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Allah jualah kita kembali."
Umat Islam mempercayai bahwa Allah adalah Esa yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil, Dia menguji umat manusia. Oleh karenanya, umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima. Pada masa yang sama, mereka bersabar dan menyebut ungkapan ini saat menerima cobaan atau musibah.

Ilmu Kalam

Ilmu kalām adalah disiplin filsafat mencari prinsip-prinsip teologi Islam melalui dialektika. Dalam bahasa Arab perkataan ini secara harfiah bermakna "kata-kata". Seorang cendekiawan kalam digelari sebagai seorang mutakallim (ahli teologi Islam; jamak mutakallimiin). Terdapat banyak tafsiran mengapa disiplin ini digelar "kalam"; salah satu alasannya adalah kontroversi terbesar dalam bidang ini berkaitan dengan Firman Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, bisa dianggap sebagai bagian dari esensi Tuhan dan karena itu tidak diciptakan, atau apakah itu dibuat menjadi kata-kata dalam arti normal berbicara, dan karena itu dibuat.

Kisah Nabi Ulul Azmi

Nuh

Kualifikasi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan pengikutnya yang beriman.

Ibrahim

Sejak masih bayi Ibrahim harus diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan oleh perintah Raja Namrud untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikaruniai anak hingga istrinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan istri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk “mengasingkan” istri dan anak yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Karena kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan Ismail yang baru beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang disembelih adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.

Musa

Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi Firaun, selain itu, dia juga mampu untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala Anak lembu emas. Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir.

Isa

Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
“Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam keadaan tidak beralas kaki sambil menangis serta wajahnya tampak pucat karena kelaparan dan bibirnya tampak kering karena kehausan. Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?” Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai Ruhullah?" Isa menjawab: “Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan salat ku di waktu musim dingin di saat matahari terletak di Timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia, teman-temanku adalah orang-orang yang fakir, orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?”

Muhammad

Sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban paman Abu Thalib yang merawatnya sejak kecil.
Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.
Tokoh-tokoh Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim. Pemboikotan yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan hartanya dan istrinya, Khadijah.


mau download artikel diatas?
download disini

Ahli Kitab

Ahli Kitab adalah sebutan dalam Al-Qur'an untuk kaum beragama Nasrani (Kristen) dan Yahudi. Dinamakan demikian karena pada keduanya menurut ajaran Islam, Allah menurunkan Kitab Taurat melalui Nabi Musa dan Injil melalui Nabi Isa. Dengan kedatangan Nabi Muhammad dan diturunkannya Al-Quran, ahli kitab ini ada yang menerima dan ada yang menolak kerasulan Muhammad maupun kebenaran Al-Quran dari Allah. Penafsiran secara umum diterima bahwa kitab-kitab sebelum datangnya Islam adalah Taurat, Zabur dan Injil. Dalam masalah penyembelihan hewan qurban, bila dilakukan ahli kitab; dihalalkan, asalkan niatnya hanya untuk allah semata.

Kemurtadan dalam Islam

Kemurtadan dalam Islam didefinisikan oleh kaum Muslimin sebagai keadaan penolakan dalam ucapan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang dulunya memeluk agama Islam. Termasuk dalam hal ini ialah tindakan meninggalkan Islam dan sejumlah tindakan pemfitnahan terhadap Islam. Konsep inilah yang membedakan dengan sistem keagamaan lainnya.

Hal ini disebabkan karena Islam juga merupakan institusi yang tidak memisahkan urusannya dengan urusan politik. Pada masa awal penyebarannya di Madinah, orang yang murtad dianggap sebagai desertir atau yang membelot kepada institusi politik lain (dalam hal ini orang-orang Makkah), karena antara dua negara tersebut sedang berada dalam kondisi perang dan orang yang bergabung dalam Islam sendiri diikat dengan sumpah atau bay'at.

Di masa Khilafah Islam, kemurtadan dianggap sebagai pengkhianatan, dan karena itu diperlakukan sebagai pelanggaran hukum yang dikenakan hukuman mati (hudud). Hukuman mati (hudud) dilaksanakan di bawah otoritas kholifah apabila setelah tiga hari ia diminta kembali pada Islam gagal. Walau mungkin sarjana modern mengeluarkan pendapat mereka sendiri dalam kasus tertentu, kini tiada otoritas pusat yang sanggup memperkenalkan dan membawa acara kerja resmi terhadap orang murtadin yang menolak atau berbicara dengan tegas menantang Islam sebab tiada lagi Khilafah Islam. Tokoh kontemporer yang paling menonjol yang dikutuk sebagai murtadin oleh sarjana individual kemungkinan ialah Salman Rushdie.


mau download artikel diatas??
download disini

Ulama

Ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupum masalah sehari hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.

Istinja

Istinja adalah bersuci dan hadas dimana di dalam agama islam ada beberapa cara untuk mensucikan diri dari hadas, antara lain :

  • Mandi Wajib (mandi besar), membasuh seluruh tubuh mulai dari atas kepala hingga ujung kaki
  • Wudhu, salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan air
  • Tayammum, mensucikan diri menggunakan pasir atau debu. Tayammum dilakukan sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib.

Penyebar Agama Islam di Nusantara

Penyebar Agama Islam menurut teori Gujarat, yaitu bahwa penyebarnya adalah Muhammad Fakir. Buktinya, teori ini mendasarkan argumentasinya pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan Malik Al Saleh yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat.

Penyebar Agama Islam menurut teori Makkah, yaitu bahwa penyebarnya adalah Sjech Ismail dari Makiyah. Buktinya adalah, bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang Islam menganut mazhab Syafi'i. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah.

Penyebar Agama Islam menurut teori Persia, yaitu bahwa penyebarnya adalah P.A. Hoessein Djajaningrat. Buktinya adalah pada adanya beberapa kesamaan budaya yang hidup dikalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia denagn memperingati Asyura, suatu peringatan bagi kaum Syi'ah.

Penyebar Agama Islam menurut teori Sejarawan, yaitu penyebarnya adalah Wali Songo

mau download artikel diatas ?

Asma'ul Husna

Asma'ul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama sedangkan husna berarti baik atau indah, jadi asma'ul husna adalah nama-nama milik Allah yang baik lagi indah.

 1 Ar Rahman الرحمن Yang Maha Pengasih 
 2 Ar Rahiim الرحيم Yang Maha Penyayang 
 3 Al Malik الملك Yang Maha Merajai/Memerintah 
 4 Al Quddus القدوس Yang Maha Suci 
 5 As Salaam السلام Yang Maha Memberi Kesejahteraan 
 6 Al Mu`min المؤمن Yang Maha Memberi Keamanan 
 7 Al Muhaimin المهيمن Yang Maha Pemelihara 
 8 Al `Aziiz العزيز Yang Maha Perkasa 
 9 Al Jabbar الجبار Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 
 10 Al Mutakabbir المتكبر Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran 
 11 Al Khaliq الخالق Yang Maha Pencipta 
 12 Al Baari` البارئ Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) 
 13 Al Mushawwir المصور Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya) 
 14 Al Ghaffaar الغفار Yang Maha Pengampun 
 15 Al Qahhaar القهار Yang Maha Memaksa 
 16 Al Wahhaab الوهاب Yang Maha Pemberi Karunia 
 17 Ar Razzaaq الرزاق Yang Maha Pemberi Rezeki 
 18 Al Fattaah الفتاح Yang Maha Pembuka Rahmat 
 19 Al `Aliim العليم Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) 
 20 Al Qaabidh القابض Yang Maha Menyempitkan (makhluknya) 
 21 Al Baasith الباسط Yang Maha Melapangkan (makhluknya) 
 22 Al Khaafidh الخافض Yang Maha Merendahkan (makhluknya) 
 23 Ar Raafi` الرافع Yang Maha Meninggikan (makhluknya) 
 24 Al Mu`izz المعز Yang Maha Memuliakan (makhluknya) 
 25 Al Mudzil المذل Yang Maha Menghinakan (makhluknya) 
 26 Al Samii` السميع Yang Maha Mendengar 
 27 Al Bashiir البصير Yang Maha Melihat 
 28 Al Hakam الحكم Yang Maha Menetapkan 
 29 Al `Adl العدل Yang Maha Adil 
 30 Al Lathiif اللطيف Yang Maha Lembut 
 31 Al Khabiir الخبير Yang Maha Mengenal 
 32 Al Haliim الحليم Yang Maha Penyantun 
 33 Al `Azhiim العظيم Yang Maha Agung 
 34 Al Ghafuur الغفور Yang Maha Pengampun 
 35 As Syakuur الشكور Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) 
 36 Al `Aliy العلى Yang Maha Tinggi 
 37 Al Kabiir الكبير Yang Maha Besar 
 38 Al Hafizh الحفيظ Yang Maha Memelihara 
 39 Al Muqiit المقيت Yang Maha Pemberi Kecukupan 
 40 Al Hasiib الحسيب Yang Maha Membuat Perhitungan 
 41 Al Jaliil الجليل Yang Maha Mulia 
 42 Al Kariim الكريم Yang Maha Mulia 
 43 Ar Raqiib الرقيب Yang Maha Mengawasi 
 44 Al Mujiib المجيب Yang Maha Mengabulkan 
 45 Al Waasi` الواسع Yang Maha Luas 
 46 Al Hakiim الحكيم Yang Maha Maka Bijaksana 
 47 Al Waduud الودود Yang Maha Mengasihi 
 48 Al Majiid المجيد Yang Maha Mulia 
 49 Al Baa`its الباعث Yang Maha Membangkitkan 
 50 As Syahiid الشهيد Yang Maha Menyaksikan 
 51 Al Haqq الحق Yang Maha Benar 
 52 Al Wakiil الوكيل Yang Maha Memelihara 
 53 Al Qawiyyu القوى Yang Maha Kuat 
 54 Al Matiin المتين Yang Maha Kokoh 
 55 Al Waliyy الولى Yang Maha Melindungi 
 56 Al Hamiid الحميد Yang Maha Terpuji 
 57 Al Muhshii المحصى Yang Maha Mengkalkulasi 
 58 Al Mubdi` المبدئ Yang Maha Memulai 
 59 Al Mu`iid المعيد Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 
 60 Al Muhyii المحيى Yang Maha Menghidupkan 
 61 Al Mumiitu المميت Yang Maha Mematikan 
 62 Al Hayyu الحي Yang Maha Hidup 
 63 Al Qayyuum القيوم Yang Maha Mandiri 
 64 Al Waajid الواجد Yang Maha Penemu 
 65 Al Maajid الماجد Yang Maha Mulia 
 66 Al Wahiid الواحد Yang Maha Tunggal 
 67 Al Ahad الاحد Yang Maha Esa 
 68 As Shamad الصمد Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta 
 69 Al Qaadir القادر Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 
 70 Al Muqtadir المقتدر Yang Maha Berkuasa 
 71 Al Muqaddim المقدم Yang Maha Mendahulukan 
 72 Al Mu`akkhir المؤخر Yang Maha Mengakhirkan 
 73 Al Awwal الأول Yang Maha Awal 
 74 Al Aakhir الأخر Yang Maha Akhir 
 75 Az Zhaahir الظاهر Yang Maha Nyata 
 76 Al Baathin الباطن Yang Maha Ghaib 
 77 Al Waali الوالي Yang Maha Memerintah 
 78 Al Muta`aalii المتعالي Yang Maha Tinggi 
 79 Al Barri البر Yang Maha Penderma 
 80 At Tawwaab التواب Yang Maha Penerima Tobat 
 81 Al Muntaqim المنتقم Yang Maha Pemberi Balasan 
 82 Al Afuww العفو Yang Maha Pemaaf 
 83 Ar Ra`uuf الرؤوف Yang Maha Pengasuh 
 84 Malikul Mulk مالك الملك Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta) 
 85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan 
 86 Al Muqsith المقسط Yang Maha Pemberi Keadilan 
 87 Al Jamii` الجامع Yang Maha Mengumpulkan 
 88 Al Ghaniyy الغنى Yang Maha Kaya 
 89 Al Mughnii المغنى Yang Maha Pemberi Kekayaan 
 90 Al Maani المانع Yang Maha Mencegah 
 91 Ad Dhaar الضار Yang Maha Penimpa Kemudharatan 
 92 An Nafii` النافع Yang Maha Memberi Manfaat 
 93 An Nuur النور Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) 
 94 Al Haadii الهادئ Yang Maha Pemberi Petunjuk 
 95 Al Baadii البديع Yang Indah Tidak Mempunyai Banding 
 96 Al Baaqii الباقي Yang Maha Kekal 
 97 Al Waarits الوارث Yang Maha Pewaris 
 98 Ar Rasyiid الرشيد Yang Maha Pandai 
 99 As Shabuur الصبور Yang Maha Sabar


mau download artikel diatas?
download disini

Selasa, 13 Maret 2012

Kumpulan Doa Pembuka Rezeki

MOHON DIMUDAHKAN MENDAPAT PEKERJAAN
  • ALLAAHUMMAR ZUQNII THAYYIBAN WASTA'MILNII SHAALIHAN
MOHON TERHINDAR DARI HIDUP SUSAH
  • ALLAAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA BIWAJHIKAL KARIIMI WA BI-ASMAA'IKAL 'AZHIIMI MINAL KUFRI WAL FAQRI
MOHON DIMUDAHKAN MEMBAYAR HUTANG
  • ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI, WA A'UUDZUBIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI, WA A'UUDZUBIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A'UUDZUBIKA MIN GHALABATID DAINI WA QAHRIR RIJAALI
DI SAAT MEMBAYAR HUTANG
  • BAARAKALLAHU LAKA FII AHLIKA WA MAALIKA WA JAZAAKA KHAIRAN
MOHON DAGANGAN LARIS
  • ALLAAHUMMA INNII AS'ALUKA SHIHHATAN FII IIMAANIN WA IIMAANAN FII HUSNI KHULUKAN WA NAJAAHAN YATBA'UHU FALAAHUN WARAHMATAN MINKA WA'AAFIYATAN WA MAGHFIRATAN MINKA WA RIDWAANAN
MOHON TERHINDAR DARI SIFAT MALAS, PIKUN DAN HUTANG
  • ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL KASALI WAL HARAMI WAL MA'TSAMI WAL MAGHRAMI
KETIKA TERLILIT HUTANG
  • ALLAAHUMMAKFINII BIHALAALIKA 'AN HARAAMIKA WA AGHNINII BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAKA

Minggu, 04 Maret 2012

Sifat Wajib Allah

Sifat Wajib bagi Allah


1. Wujud : ada
2. Qadam : dahulu
3. Baqa' : kekal
4. Mukhalafatul Lilhawaditsi : berbeda dengan makhluk
5. Qiyamuhu Binafsihi : berdiri sendiri
6. Wahdaniyyah : esa
7. Qudrah : kuasa
8. Iradah : berkehendak
9. Ilmun : mengetahui
10.Hayyah : hidup
11.Sama' : mendengar
12.Basar : melihat
13. Kalam : berfirman
14. Qadiran : Mahakuasa
15. Muridan : Maha Berkehendak
16. Aliman : Maha Mengetahui
17. Hayyan : Mahahidup
18. Sami'an : Maha Mendengar
19. Basiran : Maha Melihat
20. Mutakaliman : Maha Berfirman